Minggu, 31 Maret 2013

artikel PLN



Nama : Fitria Nurahman
Kelas : 3EA08
Npm : 18210882


PLN BERSUBSIDI LISTRIK BBN DAN MENAHAN BBM BERSUBSIDI
PT perusahaan listrik Negara akan meningkatkan bahan bakar nabati yang bersubsidi BBM,penggunaan bahan bakar nabati (BBN) disejumlah pembangkit listrik untuk mancapai target bauran energy nasional yang akan pula memperluas penggunaan dan juga untuk mengurangi bahan bakar minyak (BBM). Namun dalam kajian pemerintah yang mempersoalkan besarnya subsisi bahan bakar minyak bernabati akan berkomitmen menekan subsidi listrik sampai Rp.20 triliun per tahun.  Listrik merupakan salah satu factor pendukung ekonomi yang sangat penting sehingga jangan sampai kapasitas sector listrik kita tertinggal dari rencana untuk pertumbuhan ekonomi 6-7 persen. Subsidi listrik dalam APBN terus naik bahkan dalam beberapa tahun terakhir realisasinya terus diatas  tahun 2012 subsidi listrik mencapai Rp.101 triliun dari tahun sebelumnya hanya mencapai  Rp.93 triliun.
Badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT) menggunakan biodesel untuk mengetahui efektivitas mesin diturbin gas. Penggunaan biodiesel untuk turbin gas PLTG tersebut dilakukan setelah PLN berhasil menggunakan pure plant oil (PPO) yang dicampur dengan solar sebagai sumber energy pembangkit listrik tenaga kerja diesel (PLTD). Kombinasi perubahan skema dari subsidi terarah menjadi subsidi untuk seluruh golongan tarif dan kenaikan harga minyak dunia yang berrimbas pada kenaikkan harga BBM. Sebagian besarnya pembangkit listrik masih menggunakan BBM. Pertumbuhan penjualan tenaga listrik PT PLN terus meningkat sekitar 10 persen dalam lima tahun terakhir. “pertumbuhan penjualan tenaga listrik ini konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 6 persen dalam lima tahun ini “.
Rekomendasi menahan BBBM bersubsidi dalam perekonomian nasional  yakni cara paling efektif mengurangi subsidi BBM adalah dengan menaikkaan harga BBM dan pemerintah berani mengambil pilihan tersebut melalui larangan penggunaan BBM bersubsidi pada mobil pribadi. Alternatif ini diperkirakan menghemat anggaran Rp.60-70 triliun. Besarnya subsidi BBM menjadi akar persoalan yang komplikasinya luas terhadap perekonomian nasional mulai dari ekonomi makro sampai sector riil. Tahun lalu,realisasi subsidi energy Rp.306,5 triliun atau 151,5 persen. Nilai ini mencakup 29 persen dari total belanja pemerintah pusat, subsidi BBM adalah penyumbang utama subsidi energy.
Badan kebijakan fiskal kementerian keuangan bahkan memperkirakan realisasinya bisa mencapai 50 juta kl. Ini akan menguras anggaran pendapatan dan belanja Negara, komplikasinya merembet ke Neraca perdangan sehingga menguras cadangan devisa. PLN merencanakan penggunaan BBN sebanyak 250.000 kiloliter sedangkan penggunaan BBM untuk pembangkit telah mencapai 5,5 kiloliter. Dengan menggunakan bahan bakar nabati dapat menghemat hingga Rp.70 miliar per tahunharga komoditas itu masih dibawah harga solar yang menjadi sumber energi utama PLTD.

Pertamina akan mengusahakan mendapatkan 10-20 persen saham pengelolaan, pertamina juga mengupayakan mendapatkan jaminan pasokan 65.000 barrel minyak mentah perhari. Pengoptimalan penggunaan BBN juga dapat memunculkan lapangan kerja baru dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Bahan baku BBN dapat dikembangkan didalam negeri dengan memberdayakan masyarakat Indonesia.        
 Sumber :
Kompas
Bisnis internasional